Pengertian Radioaktivitas
Fisika, Jenis Sinar Radioaktif, Peluruhan Sinar Alfa Beta Gamma, Deret,
Aktivitas, Waktu Paruh, Bahaya Radiasi, Fisika, Contoh Soal, Praktikum,
Jawaban - Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif.
Radioaktivitas adalah yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom
tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti
helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetik gelombang pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut
disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar
radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
Gambar 1. Uranium. [1] |
1. Jenis Sinar Radioaktif
Berdasarkan partikel penyusunnya, sinar radioaktif dibagi menjadi tiga, yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
1.1. Sinar Alfa (Sinar α)
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar
ini ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas,
yaitu peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak
terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton
dan dua neutron. Berikut ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
- Sinar alfa merupakan inti He.
- Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
- Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
- Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
- Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam logam.
1.2. Sinar Beta (Sinar β)
Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
- Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
- Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
- Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
1.3. Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari
inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa
maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan
sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan
perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa
sifat alamiah berikut ini.
- Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber intensitasnya makin kecil.
- Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
- Mempunyai daya tembus yang terbesar.
- Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
2. Peluruhan Radioaktif
2.1. Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih
ringan dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada
peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki
energi ikat per nukleon yang lebih tinggi dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti , maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4.
Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel α adalah atom-atom helium
tanpa elektron dan partikel α atau β keluar dari atom, jenis atom
berubah. Perubahan demikian dapat menyebabkan radiasi γ.
Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor massa
berkurang empat, dan karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Adapun
pada peluruhan beta akan menambah atau mengurangi nomor atom sebesar
satu (nomor massa tetap sama).
2.2. Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron
akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino
merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki
massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah peluruhan proton.
Proton akan meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino
memiliki sifat yang sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta
bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti atom
menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β) maka nomor massa inti
tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah. Terjadi dua
proses peluruhan sinar beta, yaitu:
Contoh peluruhan sinar beta :
Contoh peluruhan sinar beta :
2.3. Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke
keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar
gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang
tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa
maupun sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya menyertai
pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi
energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.
Gambar2. Peluruhan radioaktif. [2] |
Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi, yaitu
keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan dasarnya.
Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*). Keadaan
eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.
3. Deret Radioaktif
Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini
setiap anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya.
Deret akan berakhir dengan nuklida stabil. Ada empat deret radioaktif
alamiah, yaitu deret torium, neptunium, uranium, dan aktinium.
3.1. Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4.
3.2. Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti Deret ini juga disebut deret (4n + 1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
3.3. Deret Uranium
Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada Deret ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
3.4. Deret Aktinium
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini
juga disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.
4. Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif didefinisikan sebagai jumlah atom suatu bahan radioaktif yang meluruh per satuan waktu. Dapat dirumuskan:
A = - (dN/dt)............................................................... (1)
Dengan N adalah jumlah inti radioaktif dan t adalah waktu peluruhan.
Berdasarkan eksperimen, menunjukkan bahwa jumlah inti atom radioisotop
yang meluruh sebanding dengan selang waktu dt selama peluruhan, dengan
tetapan kesebandingan λ , yang dinamakan tetapan radioaktif sebagai
ukuran laju peluruhan, yang ternyata hanya tergantung pada jenis
radioisotop, dan tidak tergantung keadaan sekitarnya, serta tidak dapat
dipengaruhi oleh apapun.
Sehingga, peluruhan radioaktif dapat dituliskan dalam persamaan:
- (dN/dt) = λ . dt .......................................................... (2)
Yang menunjukkan penurunan eksponensial terhadap waktu.
Satuan Radioaktivitas
Satuan radiasi ini merupakan satuan pengukuran yang digunakan untuk
menyatakan aktivitas suatu radionuklida dan dosis radiasi ionisasi.
Satuan SI untuk radioaktivitas adalah becquerel (Bq), merupakan
aktivitas sebuah radionuklida yang meluruh dengan laju rata-rata satu
transisi nuklir spontan per sekon. Jadi,
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
Satuan yang lama adalah curie (Ci), di mana 1 curie setara dengan 3,70 × 1010 Bq, atau 1 Ci = 3,7 × 1010 Bq.
5. Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yag diperlukan oleh zat radioaktif untuk
berkurang menjadi separuh (setengah) dari jumlah semula. Dengan
mengetahui waktu paruh suatu unsur radioaktif, dapat ditentukan jumlah
unsur yang masih tersisa setelah selang waktu tertentu. Setiap unsur
radioaktif mempunyai waktu paruh tertentu, misalnya karbon -14 (C-14)
memiliki waktu paruh 5.730 tahun.
Dari persamaan (3a) maka:
untuk t = T ----------> N = ½ N0
sehingga, ½ N0 = N0. e-λt
λ .T = ln 2
λ = 0,693/T
T =
0,693/T ...................................................... (4)
Dari persamaan (4), maka dapat ditentukan jumlah inti radioaktif setelah
peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan melalui
persamaan:
Contoh Soal 1 :
Inti memiliki waktu paruh 1,6 x 103 tahun. Jumlah inti 3 × 1016. Berapakah aktivitas inti pada saat itu?
Penyelesaian:
Besaran yang diketahui:
N = 3 × 1016
T = (1,6 × 103 th)(3,16 × 107 s/th
T =
5,1 × 1010 s
sehingga:
λ = 0,693/T
λ = 0,693/(5,1 x 105 s) = 0,14 × 10-10
= 1,4 × 10-11/s
A = λ . N
A = (1,4 × 10-11)(3 × 1016)
A = 4,2 × 105 peluruhan/s
A =
4,2 Bq
Grafik di atas merupakan grafik peluruhan sampel radioaktif. Jika N = ¼ N0 = 1020 inti, tentukan:
a. waktu paruh unsur radioaktif tersebut,
b. konstanta peluruhannya,
c. aktivitas radioaktif mula-mula!
Penyelesaian:
b. Konstanta peluruhan
λ = 0,693/T
λ = 0,693/3 = 0,231 peluruhan/sekon
c. A = λ .N0
A = (0,231)(4 × 1020)
A = 0,924 × 1020
A = 9,24 × 1020 peluruhan/sekon
A =
9,24 × 1019 Bq
Percobaan Sederhana / Praktikum Fisika :
Tujuan : Melakukan percobaan simulasi waktu paruh.
Alat dan bahan : Kacang hijau, kotak kayu.
Cara Kerja :
- Ambillah sebuah kotak dan lubangilah pada bagian dua sudut pada dasar kotak berurutan.
- Dengan sudut ditutup, isilah kotak itu dengan sejumlah kacang hijau sampai hampir penuh.
- Goyangkan kotak dan hitunglah kacang hijau yang keluar dari kotak.
- Ulangilah langkah 3 sampai kacang hijau dalam kotak habis.
- Jika jumlah kacang hijau yang keluar pada setiap goyangan dimisalkan N dan setiap kali goyangan adalah T, catatlah hasilnya dengan mengikuti format berikut ini.
Goyangan
ke- (T)
|
Jumlah
kacang yang Keluar (N)
|
1
|
|
2
|
|
3
|
|
dst
|
Diskusi :
- Buatlah grafik hubungan N dan T !
- Apakah yang dapat disimpulkan dari percobaan yang telah kalian lakukan?
Cara Mengetahui Umur Makhluk Hidup yang Pernah Ada
Karbon-14 meluruh menjadi karbon-12, namun ia terus-menerus terbentuk
karena sinar kosmis membentur atom-atom nitro-gen di atmosfer atas
sehingga jumlahnya di udara tetap. Hal ini menyebabkan perbandingan
karbon-14 dan karbon-12 tetapsepanjang hidup suatu makhluk hidup.
Setelah mati, karbon-14 terus meluruh dan tidak tergantikan. Maka,
perbandingan karbon-14 dan karbon-12 dapat mengungkapkan umur tumbuhan
atau hewan yang pernah hidup sampai 40.000 tahun yang lalu. Spektrometer
massa akselerator menghitung jumlah karbon-14 yang ada.