Bulan Sinodik Dan Siderik
Bulan sebagai satelit alami bumi selalu setia mengikuti dan
berevolusi mengelilingi bumi. Sebagai benda angkasa yang periode
revolusinya dapat dikatakan selalu tetap maka bulan dapat digunakan
sebagai penanda waktu atau kalender.
Dalam mengelilingi bumi, orbit bulan berbentuk elips dengan panjang sumbu semi-mayornya 384.400 km dengan Eksentrisitas 0,055. Karena orbit bulan berbentuk elips, maka jarak bumi-bulan akan berbeda-beda.
Jarak terdekat bumi-bulan disebut dengan Perigee adalah sekitar 356.400 km yang diukur dari pusat bumi ke pusat bulan. Sedangkan jarak terjauh bumi-bulan yang disebut dengan Apogee adalah sekitar 406.700 km. orbit bullan juga miring sebesar 5o terhadap bidang ekliptika.
Dalam mengelilingi bumi, orbit bulan berbentuk elips dengan panjang sumbu semi-mayornya 384.400 km dengan Eksentrisitas 0,055. Karena orbit bulan berbentuk elips, maka jarak bumi-bulan akan berbeda-beda.
Jarak terdekat bumi-bulan disebut dengan Perigee adalah sekitar 356.400 km yang diukur dari pusat bumi ke pusat bulan. Sedangkan jarak terjauh bumi-bulan yang disebut dengan Apogee adalah sekitar 406.700 km. orbit bullan juga miring sebesar 5o terhadap bidang ekliptika.
Bulan dalam periode revolusinya mengelilingi bumi, dikenal dua istilah yaitu Periode Siderik atau Bulan Siderik dan Periode Sinodik atau Bulan Sinodik. Apa dan bagaimana perbedaan keduanya?
Bulan Siderik adalah selang waktu bulan untuk mengelilingi bumi tepat satu putaran atau 360o. untuk mengetahui perputaran sebesar 360o maka
perlu titik acuan yang dianggap tetap atau tidak bergerak, titik acuan
yang digunakan adalah bintang yang sangat jauh. Periode siderik sekitar 27 1/3 hari atau lebih tepatnya 27,322 hari.
Sedangkan Bulan Sinodik adalah periode bulan berdasarkan fase-fase bulan, yaitu mulai dari bulan baru sampai bulan baru berikutnya. Fase bulan
adalah bentuk bulan yang berbeda-beda (sabit, kuartir, benjol,
purnama) yang dilihat oleh pengamat di bumi. Bulan tampak bersinar
karena memantulkan cahaya matahari.
Setengah bagian bulan yang menghadap ke matahari akan terang dan
sebaliknya, Setengah bagian yang membelakangi matahari akan gelap. Akan
tetapi fase bulan yang terlihat dari bumi bergantung pada kedudukan
relatif matahari, bulan, dan bumi. Karena bumi sebagai tempat pengamat
juga berevolusi mengelilingi matahari, maka bulan harus berevolusi lebih
dari satu putaran untuk dapat membentuk fase bulan dari bulan baru
sampai bulan baru berikutnya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !!
Ketika bumi berada pada kedudukan
E1 dan bulan berada pada kedudukan M1, matahari, bumi dan
bulan berada pada satu garis lurus dimana bulan berada di antara bumi dan
matahari, kedudukan ini disebut dengan Konjungsi.
Bagian bulan yang menghadap bumi tampak gelap, fase ini disebut dengan Bulan baru. Saat bumi berevolusi dan sampai pada kedudukan E2 bulan juga telah berevolusi mengelilingi bumi sebesar satu putaran penuh (360o) dalam selang waktu 27 1/3 hari pada kedudukan M2, Periode 27 1/3 hari inilah yang disebut dengan Bulan Siderik, namun karena kedudukan bumi telah berpindah, pengamat di bumi melihat bulan belum pada fase bulan baru berikutnya.
Untuk mencapai fase bulan baru, bulan harus berevolusi lagi dengan sudut sebesar θ agar tiba di kedudukan M3 yaitu ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis dan bulan mengalami fase bulan baru. Selang waktu dari fase bulan baru sampai bulan baru berikutnya memerlukan waktu 29 ½ hari, Periode 29 ½ hari inilah yang disebut dengan Bulan Sinodik.
Sekian, Semoga Bermanfaat
Bagian bulan yang menghadap bumi tampak gelap, fase ini disebut dengan Bulan baru. Saat bumi berevolusi dan sampai pada kedudukan E2 bulan juga telah berevolusi mengelilingi bumi sebesar satu putaran penuh (360o) dalam selang waktu 27 1/3 hari pada kedudukan M2, Periode 27 1/3 hari inilah yang disebut dengan Bulan Siderik, namun karena kedudukan bumi telah berpindah, pengamat di bumi melihat bulan belum pada fase bulan baru berikutnya.
Untuk mencapai fase bulan baru, bulan harus berevolusi lagi dengan sudut sebesar θ agar tiba di kedudukan M3 yaitu ketika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis dan bulan mengalami fase bulan baru. Selang waktu dari fase bulan baru sampai bulan baru berikutnya memerlukan waktu 29 ½ hari, Periode 29 ½ hari inilah yang disebut dengan Bulan Sinodik.
Sekian, Semoga Bermanfaat